o

Proses Pembuatan Anyaman Pandan Riau

Proses Pembuatan Anyaman Pandan Riau, bahan baku anyaman pandan adalah daun pandan berduri yang panjangnya mencapai 2 (dau) meter. Daun pandan disayat atau dibelah-belah menurut alur memanjang setelah durinya terlebih dahulu dibuang. Daun pandan ini diebus dalam air panas agar menjadi lunak, serta untuk mematikan hama, kemudian diangkat dan dikeringkan dengan menjemurnya pada panas matahari.

Setelah kering, diberi warna sesuai keinginan dengan mencelupkannya kedalam zat cairan zat pewarna yang telah dimasak dengan air panas,lalu diaduk hingga rata. Setelah warna merata, lalu diangkat dan dijemur lagi hingga kering. Setelah kerig, maka pandan ini siap untuk dianyam. Bahan baku yang telah siap pakai ini dianyam sesuai denga kebutuhan, baik dengan motif yang diinginkan maupun dalam bentuk polos.

Usaha diversifikasikan kerajinan anayaman pandan dengan aeka raga bentuk teah diupayakan di daerah Kabupaten Indragiri Hilir. Melalui instansi terkait khususnya Dekranasda Kabupate Indragiri Hilir kerajinan anyaman padan saat ini berkembag pesat. Ada tahun 2006 produk anyaman panda “Meja Oshin” tela berhasil memperoleh penghargaan ”Kreasi Cipta Karya Nusantara” yang merupakan penghargaan kreasi unik dan alami yang dimiliki oleh daerah, dalam hal ini daerah Riau. Peghargaan tersebut diterima langsung oleh ketua Dekranasda Kabupaten Indra Giri Hilir Hj.Syafni Zuryanti Indra. Sempea Pekan Kerajinan Indonesia 2006 di Jakarta.

Di Kabupaten Pelalawan, khususnya Kecamatan Pelalawan, juga terdapat kerajinan anyaman pandan yang telah lama mempopulerkan tikar yang dipergunakan untuk keperluan adat seperti helat adat perkawianan, yang dinamakan dengan”Tikar Belapak” atau disebut dengan “Tikar Belambak”. Tikar yang berukuran sedag mirip denga sejadah, pada bagian pinggir keliling tikar ditambah denga kerajinan tekat perada dengan motif tersendiri sesuai selera. Tikar ini dulunya hanya dimiliki oleh para bangsawa dilingkugan istana.

ADD COMMENT