o

Proses Pembuatan Kain Tenun Siak

Proses pembuatan kain tenun siak dengan alat tenun Kik dimulai dengan mengumpulkan lembaran benang dan menggulungnya pada seruas bambu atau pada kumparan (disebut dengan menerau). Kemudian kumpulan benang pada bambu/kumparan tadi disusun menyatu dengan benang yang lainnya hingga mencapai panjang 20-30 m, dan digulung pada alat penggulung yang diletakkan di ujung kik. Pekerjaan ini disebut menghani (mengani). Selanjutnya, benang ini direntangkan memanjang mengikuti panjang Kik dan benang yang terentang memanjang ini disebut benang lonsen atau longsi. Peralatan lain yang diperlukan pada sebuah Kik adalah :


  • Karap (alat pemisah benang atas dengan bawah)
  • Sisir (alat pemisah susunan benag lonsen/longsi)
  • Belebas (alat bantu menyusun motif)
  • Peleting (bambu kecil tempat ebnag lintang)
  • Torak (alat tempak pelenting)
  • Lidi pemungut (alat bantu membentuk motif)
  • Pijak-pijak (alat pijak untuk menggerakkan benang longsen/longsi keatas dan kebawah mengapit benang pakan)
  • Bangku-bangku (tempat duduk si penenun)

Dengan berjalannya waktu dan pengetahuan manusia yang terus berkembang, tidak terkecuali dibidang tenun Songket siak, maka diperkenalkan pemakaian Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM). Proses teknis pembuatan Songket dengan alat ini lebih efesiensi dibandingkan alat tenun Kik(gedongan). Beberapa kelemahan menenun dengan alat Kik telah disempurnakan oleh ATBM, antara lebar kain lebih kurang 125 cm sehingga tidak perlu dikampuh lagi. Bentuk kain yang tidak bersambung ini disebut dengan Selerang.

ADD COMMENT