o

Makam Sang Naualuh Damanik

Makam Sang Naualuh Damanik - Makan ini terletak di jalan Bantan desa Senggoro Bengkalis, Sang Naulah Damanik adalah seorang Raja yang berjuang menantang penjajahan Belanda untuk melepaskan rantai penjajahan. sehingga beliau dibuang ke Bengkalis pada tahun 1906 dan berakhirlah perjuangan selama lebih kurang 18 tahun melawan kekuaaan penjajahan Belanda.



Raja Sang Naualuh Damanik Bariba, lahir di Pematang Siantar tahun 1857. Ia merupakan Raja ke XIV yang memerintah dari tahun 1882–1904. Kerajaan Siantar didirikan oleh Partigatiga Sipunjung pada tahun 1350 dan Sang Naualuh merupakan generasi penerus yang semangat perjuangannya tidak jauh berbeda dengan nenek moyangnya tersebut. Selama memimpin Kerajaan Siantar, ia sangat gigih berjuang menentang penjajahan Belanda, baik secara fisik maupun secara politis. Akibat perlawanan dan penolakannya menandatangani tanda takluk kepada Belanda yang dikenal dengan ‘Korte Verklaring’ akhirnya putra terbaik Simalungun tersebut ditangkap penjajah Belanda pada 1904. Selama dua tahun di dalam tahanan, Belanda belum juga merasa puas ia lalu diasingkan seumur hidup ke Pulau Bengkalis pada tahun 1906.



Selama memimpin Kerajaan Siantar, Raja Sang Naualuh sangat dicintai rakyatnya. Ia juga dikenal sebagai pelopor, penganut dan pelindung agama Islam, khususnya di Kerajaan Siantar. Di samping itu, Raja Sang Naualuh merupakan perintis pembangunan kota Pematang Siantar.

Salah satu peranan Raja Sang Naualuh adalah membuka dan merintis jalan dari Pematang Siantar menuju Asahan, sejauh 50 kilometer. Jalan tersebut hingga saat ini menjadi jalan yang sangat vital yang menghubungkan Pematang Siantar, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Batubara dan Kabupaten Asahan. Kalau dulu, nama jalan lebih dikenal dengan nama Jalan Asahan, saat ini nama jalan tersebut telah ditetapkan sebagai Jalan Sang Naualuh.



Raja Sang Naualuh mangkat di Bengkalis tahun 1914. Sebelum akhir hayatnya, di daerah pengasingannya beliau sempat menjadi guru mengaji. Lokasi makamnya berada di tanah wakaf Syech Budin Bin Senggaro beralamat di Jalan Bantan Desa Senggaro Kecamatan Bengkalis Kabupaten Bengkalis Riau. Hingga saat ini makam Raja Siantar ini masih terawat baik dan sering dikunjungi para peziarah, baik itu peziarah dari Bengkalis, maupun yang datang dari Pematang Siantar dan Kabupaten Simalungun.

ADD COMMENT